Juli 20, 2009

DIBALIK ASYIKNYA CHATTING

Chatting adalah salah satu aktifitas internet yang paling banyak digandrungi banyak kalangan mulai dari muda,tua,pelajar,mahasiswa, pegawai bahkan sampai ke para tholabul ilmi yang telah banyak menuntut ilmu agama di majelis-majelis taklim

Chatting itu sendiri artinya ngobrol , yang diambil dari bahasa inggris yaitu chat ( berbicara ). Dengan fasilitas tulisan , seseorang bisa dengan mudahnya berkomunikasi dengan mereka yang tinggal di luar negri sekalipun. Apalagi fasilitas web-cam plus fasilitas voice yang telah menjamur di zaman sekarang seseorang bisa dengan mudahnya menatap wajah orang-orang yang chatting dengan mereka berikut ngobrol by voice tentunya

Hukum chatting itu sendiri , pada dasarnya adalah mubah ( diperbolehkan ) tapi tentunya harus berpegang dengan mashahat dan mafsadahnya .chatting dengan berbagai fasilitas yang tersedia dan juga dengan waktu yang terluang seringkali menjadi musibah besar bagi tiap muslim/ah, apalagi terhadap para tholabul ilmi dikarenakan fitnah yang luar biasa besar yang ditimbulkan oleh chattingi itu sendiri. Dengan kesendrian menggunakan internet seringkali merupakan ladang bagi syetan untuk menggoda anak manusia agar terjebak dalam chatting. Berbagai syubhat datang menghampiri bila sudah mulai terjebak dalam chatting. Mulai dari ingin “dakwah” sekedar ingin mempererat tali ukhuwah, sampai terdengar kata “ just kill the time “, merupakan pembelaan diri yang sering dijadikan tameng apabila mulai datang kesadaran diri atas dosa yang dilakukan, ataupun saat nasehat dari teman2 sesama tholabul ilm menghampiri.

Berbagai syubhat yang dikeluarkan demi membela diri, bahkan tak jarang sering terlontar hal-hal yang bertentangan dengan agama yang mulia ini,ISLAM……..
Padahal beberapa dari mereka adalah para tholabul ilm,para ikhwah, yang diharapkan dengan adanya mereka akan memperkokoh islam! Namun bila “ cinta telah melekat,(maaf ) tahi kuda pun terasa coklat”! saat chatting menjadi sesuatu yang dicintai alias hobby, maka segala sesuatu tidak akan digubris meskipun itu sunnah sekalipun.

Chatting bisa dikategorikan sebagai candu, karena candu itu sendiri mengacu pada menyukai sesuatu yang negatif. Jadi, walaupun sebenarnya banyak chatter yang tahu bahwa yang ia lakukan adalah hal yang haram, sangat sulit untuk melepaskan diri dari hal haram tersebut. Lain dengan para pecandu narkoba, yang juga sulit melepaskan diri dari barang haram yang satu itu, tapi barang yang mereka konsumsi, sudah sangat jelas keharamannya. Maka para pecandu, sudah tahu yang mereka lakukan itu adalah dosa, biasanya akan ada niat – bi’idznillah – untuk bertobat dari dosa yang mereka lakukan. Berbeda dengan para chatter. Karena yang mereka konsumsi pada dasarnya adalah mubah, maka harapan untuk bertaubat pun biasanya jarana “hinggap” pada diri mereka. Meskipun banyak juga, yang setidaknya sadar akan dampak negatif yang akan ditimbulkan dari chatting itu sendiri, tapi masih sulit untuk melepaskan diri dari hobby yang satu ini. Maka tak heran kalau chatting terkategorikan sebagai “ candu “ yang harus segera diobati kalau bisa dilakukan pencegahan pada mereka yang belum terkena “penyakit “ yang satu ini.

PENGEN DAKWAH

Dakwah, adalah suatu hal yang sangat mulia dalam agama ini. Berdakwah itu sendiri berarti menyampaikan sesuatu pada seseorang atau banyak orang mengenai dien yang sesuai denang sunnah tentunya. Tapi, terkadang niat baik ini sering diiringi dengan kurangnya ilmu tentang fiqih dakwah, yaitu cara penyampaian pada mad’u (objek dakwah). Cara penyampaian dan apa yang disampaikan oleh da’i/da’iyah haruslah disesuaikan dengan kondisi si mad’u. misalnlya usia, kedudukannya dimasyarakat, pendidikannya, dsb, dan tidak terkecuali pada jenis kelamin di mad’u. kalaulah di mad’u adalah lawan jenis, maka bersiap-siaplah menghadapi fitnah hati. Apalagi kalau penyampaiannya bukan dalam forum resmi seperti dalam majelis ilm oleh ustadz kepada para tholabul ilm, melainkan dari seorang tholabul ilm itu sendiri ke masyarakat. Apabila banyak mudharatnya, lebih baik dihindari, karena fitnah hati selalu mengintai tiap kali berbicara dengan lawan jenis. Resiko apalagi yang lebih besar menimpa kaum manusia, lebih-lebih bagi yang belum menikah, selain zina hati?

Lantas, adakah yang dakwah didunia maya terutama saat chatting? Ada! Banyak bahkan! Sebagian tholabul ilm yang besar ghirahnya dalam berdakwah, banyak yang terjebak dalam besarnya ghirah dakwah namun sedikit pemahaman fiqih dakwah. Salah satu kesahalah fatal yang terjadi adalah memanfaatkan media internet sebagai sarana dakwah, yaitu salah satunya dengan chatting. Dengan berbagai alasan, banyak yang nekat terjun bebas kedunia chatting, padahal fitnahnya besar, salah satu fitnah yang ditimbulkan adalah fitnah hati.

Pada dasarnya tiap program chatting yang disediakan tidak akan terlepas dari ikhtilath ( campur baur laki-laki dan wanita ) dalam hal ini dengan menampilkan nick ( nama keren ) dalam program chatting tersebut. Tidak bisa dipungkiri akan sering akan didapati “ kejadian” berdakwah dengan lawan jenis. Sehingga, - sangat sering – berakhir dengan sad ending, yaitu zina hati, atau yang lebih parah lagi , yaitu al –isyq alias mabuk asmara. Kenapa hal ini bisa terjadi? Karena bisa jadi, sang da’i/ah pada awalnya mungkin saja berniat dakwah dengan sesame jenis, tapi -sering terjadi- sang mad’u yang disangka adalah sesama jenis ternyata lawan jenis. Sehingga seringkali akhir dari dakwah model ini, sang mad’u lah yang justru menaruh hati pada sang da’i/ah. Belum lagi yang terang-terangan nekad mendakwahi lawan jenis. Jelas sangat rawan fitnah. Karena biasanya –saat berdakwah, sang mad’u justru malah akan sering bercurhat ria tentang masalah yang dihadapinya, karena ia menganggap yang chatting dengannya adalah seseorang yang paham agama. Disini, sang da’i/ah telah terperangkap lagi.berurusan dengan lawan jenis apalagi menyangkut masalah pribadi yang dihadapinya, justru merupakan jalan menuju zina hati. Karena –biasanya- akan timbul rasa –setidaknya- simpati terhadap si mad’u. rasa simpati inilah yang akan beranak pinak menghasilkan satu lagi perangkap setan, yaitu - jatuh hati – yang merupakan bagian dari penyakit hati yang bersumber dari zina hati, dan akhirnya berakhir pada matinya hati, biidznillah

Kejadian seperti ini, bukan sekali dua kali terjadi pada mereka yang berdakwah di dunia per chatting- an . hasil akhir yang didapatkan, yaitu zina hati, biasanya berujung pada ta’aruf non syar’i , yaitu lewat chatting, dan biasanya ada juga yang “berhasil” menikah pasca “dakwah trough chatting” ini . masya Allah. Tapi jelas, proses ta’aruf yang dilalui menuju pernikahan jenis ini diharamkan dalam islam, karena telah dimulai dengan al-isyq alias mabuk asmara. Ya, jalan menuju pernikahan yang penuh dengan zina hati, penuh dengan tanda Tanya “ ada apa denganmu ya para da’i/ah sang tholabul ilm”?

PENGEN MEMPERERAT TALI “ UKHUWAH” SESAMA MUSLIM

Mempererat tali ukhuwah? Mm…niat yang sangat baik sekali. Tapi sayangnya, para chatter, khususnya para tholabul ilm sering terjebak dalam urusan “ukhuwah” yang satu ini. Kebanyakan chatter, pabila sudah ketemu dengan chatter – apalagi lawan jenis- yang “katanya” satu manhaj, akan – biasanya- terjebak untuk mengesampingkan segala resiko berkaitan dengan fitnah hati. Bermula dari pembicaraan seputar “ masalah “ agama, biasanya disinilah sering syetan mulai memasang perangkap. Lama kelamaan, dengan seringnya “ berdiskusi “, maka akan timbul rasa simpati dari kedua belah pihak. Dilanjutkan dengan seringnya bercurhat –biasanya terjadi pada mereka-, maka zina hati mulai terproses. Dan akhirnya saling bertukar nomor HP. Maka, mulailah sms dan telpon menjadi perihal yang biasa bagi mereka. Then meningkatlah frequensi komunikasi-, dan semakin menancaplah penyakit hati “ al isyq “ pada keduanya. Eventually, biasanya akan seringlah diterima sms “ nasehat “ seperti “ ukhti, bangun saatnya qiyamul lail”. . sms nasehat seperti ini biasanya mudah tersebar bagi “pasangan ukhuwah” by chatting. Bagi para ikhwah yang “sadar” tentunya tahu pasti apa maksud sms “ nasehat “ ini. Tapi sayangnya, bagi yang “ jauh dari kesadaran” akan menerima “nasehat” itu dengan senang hati dan bergegas mengerjakan apa yang dimaksud sms tsb. Berikut juga dengan telpon –menelpon yang sering menjangkiti pasangan ukhuwah by chatting. Padahal, suara adalah sebesar-besarnya fitnah. Jarang ada yang selamat dari fitnah semacam ini . karena suara akan mudah terekam dalam benak dan akan sering muncul dalam ingatan. Apalagi suara lawan jenis , apalagi yang “ katanya” satu manhaj, yang notabene sering terlontar kata-kata “ nasehat” diiringi dengan frequensi menelpon dalam hitungan jam!

Apalagi dengan mereka yang dengan santainya mengirim sms-sms “ nasehat” ataupun “basa-basi” –sebagai alasan untuk bisa berkomunikasi saja , apalagi dengan berteleponan. Maka besarlah lubang yang mereka buat dan bersiap-siap melompat kedalam nya dan terkubur di dalamnya selama-lamanya. Maka ridaklah salah kalau dikatakan “ nasehatmu adalah racun bagiku “. Ya racun yang sangat ampuh untuk membunuh hati.

Alhamdulillah , sebagian ikhwah yang disadarkan oleh ALLAH SWT perihal fitnah yang satu ini, memilih untuk memutuskan komunikasi dengan “pasangan ukhuwahnya” dalam bersegera melakukan taubat nasuha. Namun, banyak juga yang terlanjur terkena penyakit al-isyq ini, lebih memilih “ melegalkan “ hubungan yang telah ada dengan pernikahan. Bagi yang teleh memutuskan untuk menikah by chatting ini , sebaiknya segera “ meluruskan” proses yang terlanjur ada menuju proses yang syar’i. karena melalui proses chatting bisa saja untuk menikah , seseorang sudah tergolong pacaran. Maka hendaklah berupaya mencari pihak ke 3 dalam hal ini seorang MC alias mak comblang sebagai perantara. Insya ALLAH proses yang dijalani akan kembali halal menuju pernikahan yang suci. Kemudian bersegeralah bertaubat nasuha! Begitu juga bagi yang telah menikah by chatting, bertaubatlah . bagi ikhwah yang belum atau belum mau sadar akan maksiat chatting dengan lawan jenis yang berujung pada “ta’aruf” non syar’i mudah-mudahan ALLAH SWT memberikan petunjuk bagi kalian.amin

Akhirnya bila ingin menyambung tali ukhuwah, lakukanlah terhadap sesama jenis dan didunia nyata. Insya ALLAH lebih aman bagi hati dan agama .

PENGEN NYARI JODOH

Nah kalo untuk alasan yang satu ini, jelas terkategorikan “ aneh bin ajaib” bagi para tholabul ilm yang melakukannya. Kenapa? Karana sudah jelas –jelas chatting adalah aktifitas dunia maya yang notabene banyak bohongnya, kenapa musti bersusah-susah mencari jodoh by chatting? Jelas ini suatu alasan yang tidak masuk akal. Bagi yang mengaku tholabul ilm, seharusnya tahu mudharat dari “ mencari jodoh “ by chatting . apa bedanya chatting dengan pacaran apabila tujuannya menikah? Sungguh aneh kata-kata “ ana ingin mencari jodoh “ melalu chatting keluar dari mulut seorang tholabul ilm! Sayangnya, hal ini bukanlah sesuatu yang maya , melainkan realita. Masih banyak juga yang nyari jodoh lewat chatting.

Mencari jodoh mestilah harus sesuai sunnah yang diajarkan oleh Rosulullah saw. Salah satunya yaitu mencari di dunia nyata. Salah satu alternatif mencari jodoh yang sholeh/ hah, bisa meminta bantuan MC , MC bisa dari ustadz Pembina kajian, atau melalui ikhwah yang telah menikah-karena mereka biasanya lebih banyak tahu siapa-siapa yang siap menikah-


Disadur dari majalah El Fata----tulisan Ummu Qatadah----Semoga bermanfaat!

Nantikanku Di Batas Waktu


Dikedalaman hatiku tersembunyi harapan yang suci
Tak perlu engkau menyangsikan
Lewat kesalihanmu yang terukir menghiasi dirimu
Tak perlu dengan kata-kata

Sungguh walau kukelu tuk mengungkapkan perasaanku
Namun penantianmu pada diriku jangan salahkan

Kalau memang kau pilihkan aku
Tunggu sampai aku datang nanti
Kubawa kau pergi kesyurga abadi

Kini belumlah saatnya aku membalas cintamu
Nantikanku dibatas waktu

By: eDcoustic