Agustus 28, 2010

Sabar, Syukur dan Ikhlas...

"...Ya Alloh, jadikanlah aku ridho terhadap apa-apa yang Engkau tetapkan dan jadikan barokah apa-apa yang telah Engkau takdirkan, sehingga tidak ingin aku menyegerakan apa-apa yang Engkau tunda dan menunda apa-apa yang Engkau segerakan..."

Agustus 19, 2010

Jakabaring >> Museum

Pagi-pagi masih sibuk dengan skripsiku karena belum kelar masih sedikit lagi, rencananya pagi ini mau langsung ke jakabaring tapi karena ada temanku mau kerumah…jadi bimbingannya aku pikir ba’da dzuhur aja karena hari ini ibunya juga gak datang,tinggal nitip aja dengan sekretaris beliau…ehh…ternyata,aku harus menemani mereka sehingga data-data yang belum di print…ngprint dirumahnya aja karena pada saat ini mungkin mereka diutamakan dulu,sesampai dirumah temanku…hmmm…kayanknya bimbingan hari ini di pending dulu,mungkin besok langsung ketemu ibunya karena waktunya udah mepet hari ini dan aku pikir lebih baik membantu temanku…akhirnya aku putuskan untuk menjaga stand,dengan semangatku dan canda tawa hari ini tak biasanya udah lama aku tak seperti ini. Hari ini canda tawa ku dengan temanku muncul kembali lagi,pagi yang indah penuh barokah walau hujan menyelimuti. Aku harus semangat walau bimbingan tak jadi tapi kumpul dan liat canda tawa mereka aku senang. Canda tawa kami bukan cukup dirumah teman ku saja,di stand lebih heboh walau dagangan belum ada yang laku,kayanknya sepi karena hujan….tapi semangat dan keceriaan itu ada…dari awal sampai akhir…meski hujan membasahi tubuh dan dinginnya angin tak menyurut semangat kami. Jaga stand hari ini menurutku paling aksyik,seru dan heboh…dan hujannya juga paling lebat dari hari-hari kemarin… ^_^ sahabat, dari relung hati ini aku akan membantumu sebisaku walau terkadang mungkin tuk saat-saat ini aku tak terlalu dibutuhkan,tapi aku yakin ada waktu-waktunya engkau butuh denganku…memang udah dari awal,aku bilang mengundurkan diri karena aku tak mau di beri jadwal yang tak bisa aku lakukan karena kondisiku saat ini,yang membuatku malu jika tak bisa menjalankanya…tapi bukan berarti aku tak mau membantu …sudah ku niatkan aku akan membantu kalian walau tak sepenuhnya…

Agustus 18, 2010

Perjuangan Kembali Lagi



Pagi ini begitu dingin...malas sekali rasanya ingin bergerak,apalagi pagi-pagi mau ke Jakabaring,Balai Bahasa untuk bimbingan tapi aku harus mengalahkan rasa itu karena ini baru awal perjuangan....yang menentukan nanti bulan oktober...ini tuk kembali lagi berjuang,...terakhir aku ke Jakabaring bulan februari acc judul,kemudian dosenku cuti melahirkan...akhirnya bimbingan melaui suaminya di kampus itupun aku baru bergerak bulan july,tepatnya tanggal 29 July...oh...tak bisanya aku memanfaatkan waktu untuk skripsi...tapi aku yakin,aku pasti bisa dalam waktu yaang singkat ini...asalkan aku harus kerja keras,usaha maksimal...Pasti Bisa !! Semangka (Semangat Karena Alloh) ^_^

Agustus 17, 2010

Mananti Sesuatu Yang Tak Pasti

Malam kian larut...tapi tak menyurut semangatku menyelesaikan tugas akhir.Dalam kesibukkan dimalam ini, tiba-tiba saja aku terpikir apa yang aku diskusikan dengan mbakyu ku sore tadi,,,apakah aku harus melakukakan yang disarankan mbakyu ku,tapi...ah kayaknya kurang tepat. Tapi sampai kapan aku harus begini....? sampai dia...hmmm...sepertinya....ya Alloh,aku tak ingin ini hanya nafsuku yang jalan, sehingga membutakanku dalam kebenaran...baik menurutku belum tentu baik menurut Mu ya Alloh...ku serahkan semua padaMu,ya Alloh...IKHLAS...itu kata sangat mudah diucapkan tapi sulit tuk pengaplikasinya,untuk itu mulai sekarang belajar Ikhlas...apapun terjadi.

Agustus 11, 2010

Ibu Doakanlah



Ibu doakanlah ku akan melangkah
Menyusuri waktu menjemput citaku
Ibu lepaskanlah ku ke laut biru
Akan kuarungi akan kuseberangi

Ibu doakanlah ku sedang melangkah
Menjalani hari menjemput harapku
Ibu lepaskanlah ku dengan maafmu
Tentramkan hatiku menempuh hidupku

Doamu oh ibu selalu kunanti
Tulus dan suci dari relung hati
Doamu oh ibu selalu kunanti
Mohonkanlah Allah Rabbi besertaku selalu
Besertaku selalu


By_Seismic

Agustus 10, 2010

Kekuatan seorang Wanita,Keikhlasannya

Aku tak tau kenapa gundah dan resah itu selalu hadir,membuat hati ini tidak tenang. Sehingga pikiranpun kacau...cepat atau lambat itu akan terjadi...sekarang berusaha belajar ikhlas saja,apapun terjadi mungkin itu yang terbaik...hidup adalah pilihan,walaupun terkadang kita tidak dituntut untuk memilih karena sudah ada ketentuan. Ya Alloh,kuatkan hambaMu yang dhoif ini dan jaga hati ini...jangan biarkan ia rapuh...

Agustus 08, 2010

Maaf,Sahabatku....

Maaf…cuma itu yang bisa kukatakan pada mu,sahabatku…Aku tau engkau kecewa denganku tapi mungkin itu keputusan yang terbaik menurutku. Sahabatku,sempat aku sedih…ketika engkau mengatakan kepadaku ‘patah satu tumbuh seribu bahkan lebih baik’ hmmm…entah kenapa hati ini sedikit tergoreskan….sahabatku,aku takut..aku khawtir tak bisa menjalankan amanahku….tuk itu aku tak bisa,tapi ketahuilah sahabatku…aku tetap akan berusaha membantu kalian semampuku,aku tak ingin diberikan amanah tapi aku berusaha meluang waktu tuk datang walau dibalik layar. Sahabatku, tak perlu engkau beri tugas untukku,jadwal tuk ku…aku tetap ingin terlibat sebenarnya…dengan meniatkan tetap membantu tapi jangan diberi jadwal,sehingga membuatku terbebankan…maaf sahabat…aku tidak bisa sepenuhnya membantu kalian…Semoga sukses!!

Agustus 06, 2010

Tak Sebiru Hari Ini


Pagi yang indah…suasana pagi ini sangat cerah,begitu juga dengan hatiku walau sedikit terbebankan tapi aku yakin bisa. Aku mulai menyusun agenda untuk hari ini,sepertinya full..semua tuk menyelesaikan skripsi hari ini, aku pikir itu yang diprioritas sekarang. Tak ada waktu untuk kumpul-kumpul hari ini. Tiba-tiba pagi-pagi betul,aku dapat sms dari seorang sahabatku…ia memintaku untuk kumpul dulu sebelum ia berangkat ke kampung halamannya tuk mengajar…ia sahabatku,sudah 4tahunan kami bersama mungkin sudah tau karakter masing-masing tapi ada saja yang tidak sependapat…hmmm…namanya juga manusia. Setelah membaca sms itu,aku pikir agendaku hari ini tak sesuai dengan apa yang direncanakan,padahal sudah ku susun rapi…mau kemana saja,karena demi sahabatku…meluangkan waktu untuknya,aku pikir kapan lagi kami kumpul…sudah lama juga kami tak kumpul karena sibuk dengan kegiatan masing-masing…sekarang ia sudah selesai kuliah,ia sudah wisudah dulu diantara kami bertiga…ia pulang ke kampung halaman…aku sangat berharap dipagi itu, pertemuan di sore hari itu akan indah, kami bahagia dan senang…berceloteh lagi…itu yang ku harapkan…Lewat lagu inilah aku menyapa kalian wahai sahabatku….


Sebiru hari ini, birunya bagai langit terang benderang
Sebiru hati kita, bersama di sini

Seindah hari ini, indahnya bak permadani taman surga
Seindah hati kita, walau kita kan terpisah

Bukankah hati kita telah lama menyatu
Dalam tali kisah persahabatan ilahi
Pegang erat tangan kita terakhir kalinya
Hapus air mata meski kita kan terpisah
Selamat jalan teman
Tetaplah berjuang
Semoga kita bertemu kembali
Kenang masa indah kita
Sebiru hari ini

Seindah hari ini, indahnya bak permadani taman surga
Seindah hati kita, walau kita kan terpisah



Lewat lagu itulah aku bisa mencurahkan rasaku di senja itu,walau kita kan terpisah tapi kita tetap senang dan membuat suasana senja itu indah…tak ada kerut didahi kita.

Awalnya pertemuan kita disore itu sesuai dengan yang ku harapkan….kita bersenda gurau,bercanda sembari menikmati makanan yang dihidangkan…tertawa tak jarang kita keluarkan,karena kalian humoris…dan setiap kita kumpul ada saja yang kita bahas, diskusikan…itupun sering sekali bertentangan karena setiap kita beda prinsip…Kita tau semua itu dan dari aku pribadi,aku tidak sama seperti dulu…apa yang kita diskusikan pasti ada guyonan,bercanda tak serius…walau terkadang ada kata yang menyinggung dan menyakiti hati ini…bisa diminalisirkan karena aku tau itu dan bisa dimengerti…walau awalnya sempat tersakiti.

Sahabat, sungguh…kata-kata yang kalian utarakan membuat aku sedih walau itu dengan bercanda tapi sangat menyetuh hatiku…dengan pernyataan-pernyataan itu…karena pernyataan itu membuatku teringat kepada seseorang yang salah satu berarti dalam hidupku sehingga butiran-butiran kecil begitu saja keluar yang tak bisa ku bendung. Aku tau…karena butiran-butiran itu keluar membuat suasana berubah, sejujurnya…aku tak ingin itu terjadi, endingnya bisa begini…dan aku tau kalian juga merasa gak ke’enakan dengan ku dan kalian tidak bermaksud seperti itu…sebenarnya aku tak marah dengan kalian…dan aku tak ingin kalian merasa bersalah denganku…

Sahabat, pernyataan itu yang membuat aku sangat sedih…Sungguh menyentuh hatiku!!

Sahabat, sejujurnya aku tak ingin mengeluarkan butiran-butiran kecil itu tapi aku tak bisa menahanya…sehingga aku berpaling dengan kalian,menutupinya dengan benda kecil warna biru yang sering membantuku yang menjadi saksi bisu ketika ku mengeluarkan butiran-bitiran kecil itu. Agar kalian tidak tau hal itu…tapi kalian tau karena kita satu tempat dan aku tidak pandai menyembunyikannya dari kalian, butiran itu juga keluar terus tak henti-hentinya…aku mencoba menahan dan menghilangkanya dengan benda kecil ku itu.

Sahabat, tau kah kalian?

Menanggis adalah suatu hal yang paling tak aku suka. Apalagi didepan orang karena hal itu bisa membuat orang menjadi sedih yang melihatku,paling tidak membuat orang menjadi empaty,iba dan gak ke’enakan…terkecuali didepan Rabb..,yang menciptakan tubuh ini,cukup hanya aku dan Dia yang tahu perasaan ini….itu yang ku inginkan hanya Dia yang tahu. Tapi aku tak bisa,mudah sekali bahkan sangat mudahnya aku mengeluarkan butiran-butiran kecil yang tak ku inginkan.

Sahabat, Aku pernah sempat berazzamkan,bila suatu saat ada orang-orang yang aku sayangi,cintai pergi meninggalkanku…aku tak ingin menanggis didepan orang-orang,berusaha untuk kuat dan tegar,sabar menghadapi semuanya karena aku ingin berusaha menjadi akhwat tankguh. Tapi sepertinya…Aku Tidak Bisa !!! Sungguh,cengengnya diriku…ingin berusaha menjadi Akhwat Tankguh ternyata lemah…




Di Sudut Kamar Yang Sederhana (0608’10)

Insan Pembelajar,



Emma Khanifah Fikriyah

Juli 31, 2010

Hanya Alloh Yang Tahu


“Ya Alloh…Sesungguhnya aku memohon cinta-Mu dan aku memohon cinta siapa saja yang mencintai-Mu serta kecintaanya terhadap amal yang mendekatkan kepada cinta-Mu…”

Yang kutakutkan dalam hidup adalah memiliki.
Yang kutakutkan setelah memiliki adalah mencintai
Setelah mencintai jelas aku takut akan kehilangan
Sungguh...berat bila kehilangan sesuatu yang kumiliki apalagi sudah aku cintai.
Sepertinya...
Aku lebih baik tak pernah mencintai apapun sebab aku takut kehilangan apa yang aku cintai.
Sejujurnya...
Aku tak ingin memiliki apapun agar tak ada luka saat aku kehilangan.
Tapi ternyata,bukankah semua yang aku miliki akan hilang???
Lalu kenapa aku begitu mencintai,seolah apa yang aku miliki takkan pernah hilang.
Ternyata...
Aku telah salah memaknai cinta, maafkan aku...Robb...cintaku hanya karena-Mu.

***

Ku pendamkan perasaan ini
Ku rahsiakan rasa hati ini
Melindungkan kasih yang berputik
Tersembunyi di dasar hati

Ku pohonkan petunjuk Ilahi
Hadirkanlah insan yang sejati
Menemani kesepian ini
Mendamaikan sekeping hati

Oh Tuhanku
Berikanlah ketenangan abadi
Untukku menghadapi
Resahnya hati ini mendambakan kasih
Insan yang ku sayang

Di hati ini
Hanya Tuhan yang tahu
Di hati ini
Aku rindu padamu
Tulus sanubari
Menantikan hadirmu
Hanyalah kau pilihanku

Kerana batasan adat dan syariat
Menguji kekuatan keteguhan iman
insan yang berkasih


Ya Alloh…cukup dalam diam,aku mencintainya…karena dalam diamku tersimpan kekuatan ... kekuatan harapan ... hingga mungkin saja Engkau akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintaku yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata ...
Aku yakin, Engkau tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap padaMu.

Tapi, Ya Alloh...jika memang cinta dalam diamku itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata, biarkan ia tetap diam…jika dia memang bukan milikku...Aku yakin, Engkau akan menggantikannya…melalui waktu akan menghapus cinta dalam diamku itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat ...

Dan aku akan membiarkan cinta dalam diamku itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatiku menjadi rahasia antara aku dengan Sang Pemilik hatiku ini ...



Blue Room, 31 Juli 2010
Insan Pembelajar,



Emma Khanifah Fikriyah


Juni 04, 2010

Telaga Hatiku


Bismillahirrohmaanirrohiim…

Assalaamu’alaikum…ukhtiku yang kucintai karenaNya…

Ukhti…
Hidup akan terasa indah jika segalanya karena Alloh...
Dalam sakit dan musibah teruji kesabaran,
Dalam ibadah dan perjuangan teruji keikhlasan,
Dalam ukhuwah teruji ketulusan,
Dan dalam taqwa teruji keyakinan.

Ukhti ...
Ukhuwah bukan terletak pada banyaknya pertemuan,bukan pula pada manisnya ucapan,tapi pada ingatan seorang terhadap saudaranya dalam doa...

Ukhti ...
Aku mengenalmu lewat jiwa,bukan lewat mata.
Aku menjadikanmu saudara lewat hati,bukan sekedar basa-basi.
Ku tak tahu,seperti apa aku dalam pandanganmu,
Selayak apa aku dalam ukhuwahmu.
Tapi yang aku tahu...meski dengan keterbatasanku,berbalut kekuranganku,
Aku menulis namamu dihatiku,sejak awal dan takkan pernah terganti apalagi terhapus...sebagai ”Saudara” dihatiku...kemarin,hari ini ataupun nanti...InsyaAlloh...

Ukhti ...
Aku punya 2 mata yang tak selamanya bisa melihatmu,
Aku punya 2 tangan yang tak selamanya bisa menjemahmu,
Aku punya 2 kaki yang tak selamanya bisa menemanimu dan menjagamu,
Tapi ukhtiku,aku cuma punya 1 hati yang selamanya kan terukir nama mu bahwa kau adalah saudaraku...
Lantunkan doa di setiap shalatmu untuk ku,wahai ukhtiku...
Pintakan kepada Alloh,saat ini agar aku bisa menjadi kuat untuk menunaikan kewajibanku...

Ukhti ...
Setiap perbuatan kita,mustahil...semua orang akan menyukai kita,
Walau kita berbuat baik semaksimal mungkin,
Tak usah aneh dan kecewa wahai ukhtiku...terus saja berbuat yang terbaik,karena itulah yang kembali kepada kita...


Ukhti ...
Kita hadir dengan membawa permasalahan masing-masing,karena pada dasarnya kita semua orang-orang bermasalah.
Kalaupun kita masih bertahan hingga hari ini,sungguh...itu merupakan rahmat yang luar biasa.
Tapi akan lebih luar biasa jika sembari berdiri bertahan melawan semua masalah,kita dapat menopang yang lain agar juga tetap berdiri.
Ketahuilah...ukhtiku, area kita hanya usaha maksimal,sedangkan sisanya adalah area Alloh...


Ukhti ...
Tidak dengan diam kita jadi menang,
Tidak dengan bisu kita jadi maju,
Kemuliaan dan kesuksesan hanya diraih dengan TEKAD yang besar dan kerja keras.
Kini saatnya berlari mengejar ketertinggalan...
Bangkit dan beramal,menuju PERUBAHAN...
Semangat...!!! mengerjakan skripsi,wahai saudariku tercinta...




Palembang, 27 Mei 2010
Insan Pembelajar,


Emma Khanifah Fikriyah

Mei 13, 2010

Bisakah aku percaya lagi dengan mu.....???

Sahabat...aku tahu engkau baik,bertanggung jawab...engkau sering membantuku. Tapi sahabat,kenapa engkau jarang sering menepati janji...??? tahukah engkau sahabat....aku orang yang paling tidak suka dengan orang yang tidak menepati janji,aku selalu ingat jika orang berjanji dengan ku dan sebaliknya aku akan ingat janji ku dengan orang lain...

Sahabat...aku tahu engkau pelupa dan itu fitroh...,aku bersyukur karena aku tidak seperti dirimu karena aku bisa mengingatkan mu.Aku bersyukur,tidak pelupa karena kebanyakan orang yang dekat denganku atau disekelilingku banyak pelupa,aku bisa bermanfaat untuk kalian...

Sahabat...sering engkau lakukan seperti ini dan aku selalu mengerti dan paham...tapi
sahabat...ketika aku betul-betul percaya denganmu dan sangat berharap denganmu,untuk kesekian kalinya engkau tidak bisa menepati janjimu??? Untuk kali ini sahabat...,aku kecewa denganmu...aku sedih...!!! tiba-tiba saja mengeluarkan butiran-butiran kecil dari mata ini...setelah membaca pesan darimu,segampang itu kah...padahal engkau sudah menyepakatinya...dan satu lagi sahabat,kenapa engkau tidak konfirmasi dulu sebelumnya...jadi aku bisa tahu dan mengerti dengan kondisimu,itu yang ku sesalkan....

Sahabat...akankah kepercayaan itu masih melekat didiriku untuk mu...????


Insan Pembelajar,


Emma Khanifah Fikriyah

Mei 02, 2010

Bila Cinta Tak Berbalas


KotaSantri : "Maaf Akhi, bukannya saya tidak menghormati permintaan akhi. Tapi rasanya kita cukup menjalin ukhuwah saja dalam perjuangan. Saya doakan semoga akhi menemukan pasangan lain yang lebih baik dari saya.

Amboi, bagaimana rasanya bila kalimat di atas dialami oleh para ikhwan? Bisa saja langit terasa runtuh, hati berkeping-keping. Sang pujaan hati yang kita harapkan menjadi teman setia dalam mengarungi perjalanan hidup menampik khitbah kita. Segala asa yang pernah coba ditambatkan akhirnya karam. Cinta suci sang ikhwan bertepuk sebelah tangan.

Ya drama kehidupan menuju mahligai pelaminan memang beragam. Ada yang menjalaninya dengan smooth, amat mulus, tapi ada yang berliku penuh onak duri, bahkan ada yang pupus ditengah perjalanan karena cintanya tak bertaut dalam maghligai pernikahan.

Ini bukan saja dialami oleh para ikhwan, kaum akhwat pun bisa mengalaminya. Bedanya, para ikhwan mengalami secara langsung karena posisi mereka sebagai subyek/pelaku aktif dalam proses melamar. Sehingga getirnya kegagalan cinta –seandainya memang terasa getir- langsung terasa. Sedangkan kaum akhwat perasaanya lebih aman tersembunyi karena mereka umumnya berposisi pasif, menunggu pinangan. Tapi manakala sang ikhwan yang didamba memilih berlabuh dihati yang lain kekecewaan juga merebak dihati mereka.

***

Mengambil Sikap

Ikhwan dan akhwat rahimakumullah, siapapun berhak kecewa manakala keinginan dan cita-citanya tidak tercapai. Perasaan kecewa adalah bagian dari gharizatul baqa' (naluri mempertahankan diri) yang Allah ciptakan pada manusia. Dengannya, manusia adalah manusia bukan onggokan daging dan tulang belulang. Ia juga bukan robot yang bergerak tanpa perasaan, tapi manusia memiliki aneka emosi jiwa. Ia bisa bergembira tapi juga bisa kecewa.

Emosi negatif, seperti perasaan kecewa akibat tertolak, bukannya tanpa hikmah. Kesedihan akan memperhalus perasaan manusia, bahkan akan meningkatkan kepekaannya pada sesama. Bila dikelola dengan baik maka akan semakin matanglah emosi yang terbentuk. Tidak meledak-ledak lalu lenyap seketika. Ia akan siap untuk kesempatan berikutnya; kecewa ataupun bergembira. Jadi mengapa tidak bersyukur manakala kita ternyata bisa kecewa? Karena berarti kita adalah mansia seutuhnya.

Kegagalan meraih cinta juga bukan pertanda bencana. Tapi akan memberikan pelajaran beharga pada manusia. Seorang filsuf bernama John Charles Salak mengatakan :Orang-orang yang gagal dibagi menjadi dua; yaitu mereka yang berfikir gagal padahal tidak pernah melakukannya, dan mereka yang melakukan kegagalan dan tak penah memikirkannya.

Karenanya kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, tapi justru awal dari segala-galanya. Meski terdengar klise tapi ada benarnya; ambillah pelajaran dari sebuah kegagalan lalu buatlah perbaikan diri. Tentu saja itu dengan tetap mengimani qadla Allah SWT.

Agar kegagalan mengkhitbah tidak menjadi petaka, maka ikhwan dan akhwat, persiapkanlah diri sebaik-baiknya, ada beberapa langkah yang bisa diambil:

Percayai Qadha
Manusia tidak suka dengan penolakan. Ia ingin semua keinginannya selalu terpenuhi. Padahal ditolak adalah salah satu bagian dari kehidupan kita. Kata seorang kawan, hidup itu adakaanya tidak bisa memilih. Perkataan itu benar adanya, cobalah kita renungkan, kita lahir kedunia ini tanpa ada pilihan; terlahir sebagai seorang pria atau wanita, berkulit coklat atau putih, berbeda suku bangsa, dan sebagainya. Demikian pula rezeki dan jodoh adalah hal yang berada di luar pilihan kita. Man propose, god dispose. Kita hanya bisa menduga dan berikhtiar, tapi Allah jua yang menentukan.
"Sesungguhnya salah seorang di antara kalian dikumpulkan penciptaannya di dalam rahim ibunya selama 40 hari kemudian menjadi ‘alaqah kemudian menjadi janin, lalu Allah mengutus malaikat dan diperintahkannya dengan empat kata dan dikatakan padanya: ‘tulislah amalnya, rizkinya dan ajalnya. (HR. Bukhari).
Maka kokohkanlah keimanan saat momen itu terjadi pada kita. Yakinilah skenario Allah tengah berlangsung, dan jadilah penyimak yang baik dengan penuh sangka yang baik padaNya. Tanamkan dalam diri kita 'Allah Mahatahu yang terbaik bagi hamba-hambaNya'.
Jangan biarkan kekecewaan menggerogoti keimanan kita kepadaNya. Apalagi dengan terus menanamkan prasangka buruk padaNya. Segerahlah sadar bahwa ini adalah ujian dari Allah. Akankah kita menerima qadla-Nya atau merutuknya?
Dengan demikian, fragmen yang pahit dalam kehidupan InsyaAllah akan memperkuat keyakinan kita bahwa Allah sayang pada kita. Demikian sayangnya, sampai-sampai Allah tidak rela menjodohkan kita dengan si fulan yang kita sangka sebagai pelabuhan cinta kita.

Bersiap untuk Cinta dan Bahagia
"Seandainya ukhti menjadi istri saya, saya berjanji akan membahagiakan ukhti," demikian ungkapan keinginan para ikhwan terhadap akhwat yang akan mereka lamar. Puluhan, mungkin ratusan angan-angan kita siapkan seandainya si dia menerima pinangan cinta kita. Kita begitu siap untuk berbahagia dan membahagiakan orang lain. Sama seperti banyak orang yang ingin menjadi kaya, tenar dan dipuja banyak orang.
Sayang, banyak diantara kita yang belum siap untuk merasa kecewa. Dan ketika impian itu berakhir kita seperti terhempas. Tidak percaya bahwa itu bisa terjadi, ada akhwat yang ‘berani’ menolak pinangan kita. Bila kurang waras, mungkin akan keluar ucapan, "berani-beraninya..." atau "apa yang kurang dari saya....."
Akhi dan ukhti, jangan biarkan angan-angan membuai kita dan membuat diri menjadi tulul amal, panjang angan-angan. Sadarilah semakin tinggi angan membuai kita, semakin sakit manakala tak tergapai dan terjatuh. Ambillah sikap simbang setiap saat; bersiap diri menjadi senang sekaligus kecewa. Sikap itu akan menjadi bufferl penyangga mental kita, apapun yang terjadi kelak.
Manakala kenyataan pahit yang ada di depan mata, sang akhwat menolak khitbah kita atau sang ikhwan memilih ‘bunga’ yang lain, hati ini tidak akan tercabik. Yang akan datang adalah keikhlasan dan sikap lapang dada. Demikian pula saat ia menjatuhkan pilihannya pada kita, hati ini akan bersyukur padaNya karena doa terkabul, keinginan menjadi kenyataan.
"Menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya urusannya seluruhnya baik dan tidaklah hal itu dimiliki oleh seseorang kecuali bagi seorang mukmin. Jika mendapat nikmat ia bersyukur maka hal itu baik baginya, dan jika menderita kesusahan ia bersabar maka hal itu lebih baik baginya." (HR. Muslim).

Bukan Aib
Ditolak? Emang enak! Wah, mungkin demikian pikiran sebagian ikhwan. Malu, kesal dan kecewa menjadi satu. Tapi itulah bentuk 'perjuangan' menuju pernikahan. Kita tidak akan pernah tahu apakah sang pujaan menerima atau menolak kita, kecuali setelah mengajukan pinangan padanya. Manakala ditolak tidak usah malu, bukan cuma kita yang pernah ditolak, banyak ikhwan yang 'senasib' dan 'sependeritaan'.
Saatnya berjiwa besar ketika ditolak. Tidak perlu merasa terhina. Demikian pula saat banyak orang tahu hal itu. Bukankah apa yang kita lakukan adalah sesuatu yang benar? Mengapa mesti malu.

'Kita Mungkin Takkan Bahagia'
Marah-marah karena lamaran tertolak? Mendoakan keburukan pada ikhwan yang tidak mencintai kita? Itu bukan sikap seorang muslim/muslimah yang baik. Tidak ada yang bisa melarang seseorang untuk jatuh cinta maupun menolak cinta. Sebagaimana kita punya hak untuk mencintai dan melamar orang, maka ada pula hak yang diberikan agama pada orang lain untuk menolak pinangan kita. Bahkan dalam kehidupan rumah tangga pun seorang suami dan istri diberikan hak oleh Allah SWT. Untuk membatalkan sebuah ikatan pernikahan.
Mengapa ada hak penolakan cinta yang diberikan Allah pada kita? Bahkan dalam pernikahan ada pintu keluar 'perceraian'? jawabannya adalah sangat mungkin manusia yang jatuh cinta atau setelah membangun rumah tangga, ternyata tak kunjung memperoleh kebahagiaan (al hanaah) dari pasangannya, maka tiada guna mempertahankan sebuah bahtera rumah tangga bila kebahagiaan dan ketentraman tak dapat diraih. Wallahu a'lam bi ash shawab.
"Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang baik." (QS. Al-Baqarah [2] : 229).
Berpikir positiflah manakala cinta tak berbalas. Belum tentu kita memperoleh kebahagiaan bila hidup bersamanya. Apa yang kita pandang baik secara kasat mata, belum tentu berbuah kebaikan di kemudian hari.
Adakalanya keinginan untuk hidup bersama orang yang kita idamkan begitu menggoda. Tapi bila ternyata cinta kita bertepuk sebelah tangan, untuk apa semua kita pikirkan lagi? Allah Maha Pengatur, ia pasti akan mempertemukan kita dengan orang yang memberikan kebahagiaan seperti yang kita angankan. Bahkan mungkin lebih dari yang kita harapkan.
Be positive thinking, suatu hari kelak ketika antum telah menikah dengan orang lain –bukan dengan si dia yang antum idamkan- niscaya antum takjub dengan kebahagiaan yang antum rasakan. Percayalah banyak orang yang telah merasakan hal demikian.

'Saya Tak Mungkin Berbahagia Tanpanya'
Ini adalah perangkap, ia akan memenjarakan kita terus menerus dalam kekecewaan. Perasaan ini juga menghambat kita untuk mendapatkan kesempatan berbahagia dengan orang lain. Mereka yang terus menerus mengingat orang yang pernah menolaknya, dan masih terbius dengan angan-angannya sebenarnya tengah menyiksa perasaan mereka sendiri dan menutup peluang untuk bahagia.
Mari berpikir jernih, untuk apa memikirkan orang lain yang sudah menjalani kehidupannya sendiri? Jangan biarkan orang lain membatalkan kebahagiaan kita. Diri kitalah yang bisa menciptakannya sendiri. Untuk itu tanamkan optimisme dan keyakinan terhadap qadla Allah SWT. Insya Allah, akan ada orang yang membahagiakan kita kelak.

Cinta Membutuhkan Waktu
"Maukah ukhti menjadi istri saya? Saya tunggu jawaban ukhti dalam waktu 1 X 24 jam!" Masya Allah, cinta bukanlah martabak telor yang bisa ditunggu waktu matangnya. Ia berproses, apalagi berbicara rumah tangga, pastinya banyak pertimbangan-pertimbangan yang harus dipikirkan. Ada unsur keluarga yang harus berperan. Selain juga ada pilihan-pilihan yang mungkin bisa diambil.
Jadi harap dipahami bila kesempatan datangnya cinta itu menunggu waktu. Seorang akhwat yang akan dilamar -contoh extrim pada kasus diatas- bisa jadi tidak serta merta menjawab. Biarkanlah ia berpikir dengan jernih sampai akhirnya ia melahirkan keputusan. Jadi cara berpikir seperti di atas sebenarnya lebih cocok dimiliki anggota tim SWAT ketimbang orang yang berkhitbah.

Ideal Bagus, Tapi Realistik adalah Sempurna
"Suami yang saya dambakan adalah yang bertanggungjawab pada keluarga, giat berdakwah dan rajin beribadah, cerdas serta pengertian, penyayang, humoris, mapan dan juga tampan." Itu mungkin suami dambaan Anda duhai Ukhti. tapi jangan marah bila saya katakan bahwa seandainya kriteria itu adalah harga mati yang tak tertawar, maka yang ukhti butuhkan bukanlah seorang ikhwan melainkan kitab-kitab pembinaan.
Kenyataannya tidak ada satupun lelaki didunia ini yang bisa memenuhi semua keinginan kita. Ada yang mapan tapi kurang rupawan, ada yang rajin beribadah tapi kurang mapan, ada yang giat dakwah dakwah tapi selalu merasa benar sendiri, dan sebagainya.
Ini bukan berarti kita tidak boleh memiliki kriteria bagi calon suami/istri kita, lantas membuat kita mengubah prinsip menjadi "yang penting akhwat" atau "yang penting ikhwan". Tapi realistislah, setiap menusia punya kekurangan – sekaligus kelebihan. Mereka yang menikah adalah orang-orang yang berani menerima kekurangan pasangannya, bukan orang-orang yang sempurna. Tapi berpikir realistis terhadap orang yang akan melamar kita, atau yang akan kita lamar, adalah kesempurnaan.
Maka doa kita kepada Allah bukanlah, "berikanlah padaku pasangan yang sempurna" tetapi "ya Allah, karuniakanlah padaku pasangan yang baik bagi agamaku dan duniaku."

Kekuatan Ruhiyah
Percaya diri itu harus, tapi overselfconfidence adalah kesalahan. Jangan terlalu percaya diri akhi bahwa lamaran antum diterima. Jangan juga terlalu yakin ukhti, bahwa sang pujaan akan datang ke rumah anti. Perjodohan adalah perkara gaib. Tanpa ada seorang pun yang tahu kapan dan dengan siapa kita akan berjodoh. Cinta dan berjodohan tidak mengenal status dan identifikasi fisik. Bukan karena ukhti cantik maka para ikhwan menyukai ukhti. Juga bukan karena akhi seorang hamalatud da'wah lalu setiap akhwat mendambakannya.
Kita tidak bisa mengukur kebahagiaan orang lain menurut persepsi kita. Bukankah sering kita melihat seseorang yang menurut kita "luar biasa" berjodoh dengan yang 'biasa-biasa'. Seperti seringnya kita melihat pasangan yang ganteng dan cantik, populer tapi kemudian berpisah. Inilah rahasia cinta dan perjodohan, tidak bisa terukur dengan ukuran-ukuran manusia.
Maka landasilah rasa percaya diri kita dengan sikap tawakal kepada Allah. Kita berserah diri kepadaNya akan keputusan yang ia berikan. Jauhilah sikap takkabur dan sombong. Karena itu semua hanya akan membuat diri kita rendah dihadapan Allah dan orang lain. Intinya saya bermaksud mengatakan 'jangan kegeeran' dengan segala title dan atribut yang melekat pada diri kita.

Beri Cinta Kesempatan (Lagi)
"... dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (QS. Yusuf [12] : 87).
Bersedih hati karena gagal bersanding dengan dambaan hati wajar adanya. Tapi bukan alasan untuk menyurutkan langkah berumah tangga. Dunia ini luas, demikian pula dengan orang-orang yang mencintai kita. Kegagalan cinta bukan berarti kita tidak berhak bahagia atau tidak bisa meraih kebahagiaan. Bila hari ini Allah belum mempertemukan kita dengan orang yang kita cintai, Insya Allah ia akan datang esok atau lusa, atau kapanpun ia menghendaki, itu adalah bagian dari kekuasaanNya.
Cinta juga berproses. Ia membutuhkan waktu. Ia bisa datang dengan cepat tak terduga atau mungkin tidak seperti yang kita harapkan. Ada orang yang dengan cepat berumah tangga, tapi ada pula yang merasakan segalanya berjalan lambat, namun tidak pernah ada kata terlambat untuk merasakan kebahagiaan dalam pernikahan. Beri kesempatan diri kita untuk kembali merasakan kehangatan cinta. 'love is knocking outside the door.' Kata musisi Tesla dalam senandung love will find a way. Tidak pernah ada kata menyerah untuk meraih kebahagiaan dalam naungan ridhoNya. Yang pokok, ikhwan atau akhwat yang kelak akan menjadi pasangan kita adalah mereka yang dirihoi agamanya.
"Jika melamar kepada kalian seseorang yang kalian ridho agamanya dan akhlaknya maka nikahkanlah ia, bila kalian tidak melakukannya maka akan ada fitnah di muka bumi dan kerusakan yang nyata." (HR. Turmudzi).
"Wanita dinikahi karena satu dari tiga hal; dinikahi karena hartanya, dinikahi karena kecantikannya, dinikahi karena agamanya. Maka pilihlah yang memiliki agama dan akhlak (mulia) niscaya selamat dirimu." (HR. Ahmad).

April 28, 2010

Guru Baru ku

Alhamdulillah...akhirnya bisa nyambung lagi dengan beliau.Masih jelas diingatanku,dulu...aku pernah dipukul beliau...*gak sakit sih,klo sakit pasti aku udah nangis...heee...diantara teman-teman yang lain cuma aku yang dipukul (ne anak bego' kali ya...or emang ustdzahnya perhatian ma aku,^__^,what ever! yang pasti punya kesan tersendiri buatku...(katanya sih...aku orangnya gak mudah kecil hati...makanya beliau berani melakukan itu dengan ku).Tapi kali ini bukan belajar di rumah beliau karena beliau tidak bukan lagi tuk dirumah dan udah terlalu padat,aku ditawarankan tuk belajar dengan mbak-mbak di DPC...karena disanalah beliau diperkenalkan islam...*what ever,dimana tempatnya yang penting ilmunya...beliau menayakan padaku,ema PKS kan??? *pertanyaan yang paling tidak aku sukai(sering ditanyakan teman)karena tidak ada perbedaan...yang penting masih berlandaskan Al-qur'an dan As-Sunnah...dan aku pun langsung menjawab,"BUKAN". jadi ema salafi ya?,"BUKAN" kataku.HT ya...???,akupun lagi-lagi menjawab:"BUKAN".
ema orang biasa mbak...^___^ ohhh....tak kirain nanti klo masuk kesana gak mau,anti PKS.
*waduhh...mbak gak segitunya kali,teman-teman ema banyak yang PKS masih akur-akur aja tuhh..heee...
Aku senang diajari beliau,dulu belum sempat betul cuma baru satu kali pertemuan karena kondisi aku gak bisa kesana lagi tapi akhirnya bisa nyambung lagi.
Semoga ilmu yang diberikan beliau bermanfaat dan bisa aku aplikasikan...
Mulai senin ini hari pertamaku,semoga aku bisa menyesuaikan...dan bisa mengejar ketinggalan.

Maret 11, 2010

Goresan Dibulan Maret


Bismillahirrohmaanirrohiim…

Aku(Alloh) tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku”(Adz-Dzariyat:56).
Allohu Robbil'alamin menciptakan aku dalam keadaan yang baik.Segala rasa syukur hendaknya kupersembahkan kepada-Nya. Aku bersyukur dilahirkan dalam keadaan islam...karena "Innadina 'indallahil Islam" Alhamdulillah...sampai saat ini Alloh masih memberi kesempataan buatku untuk memperbaiki dan membenahi diri dan selalu berusaha menjadi insan pembelajar hingga waktu yang dinantikan.
Siapun tidak akan mampu mengubah diri kita sebelum kita berupaya secara maksimal mengubah diri kita sendiri. Banyak orang yang ingin berubah tetapi perubahan yang diinginkannya hanya sebatas keinginan dan keputusan tanpa diiringi yang keras untuk memulai langkah pertama. Kita hanya diberikan kesempatan untuk berusaha semaksimal mungkin belajar dari sejarah kehidupan masa lalu.
Tidak setiap mereka yang (tampak) baik akan berakhir dengan khusnul khotimah dan tidak setiap mereka yang (tampak) buruk akan berakhir dengan su'ul khotimah...Namun beruntunglah orang-orang yang diberikan akhir yang baik...kita patut bersyukur masih diberikan kesempatan memperoleh hidayah. Ada beberapa orang yang Alloh cabut hidayah dari dirinya,ada beberapa orang yang terus-menerus tenggelam dalam lumpur tanpa hidayah...tanpa sedikitpun diberikan kesempatan untuk merasakan makna sebenarnya kehidupan. Maka beruntunglah orang-orang yang senantiasa memperoleh hidayah,beruntunglah orang-orang yang senantiasa berjalan di tengah terang-benderangnya cahaya, tanpa ada rasa ketakutan dan kecemasan.
Demi masa,sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran”
(Al-Ashr:1-3)

Manfaatkanlah waktu yang tersisa ini sebaik-baiknya dan hanya mengharap ridhoNya...Orang yang baik bukan orang yang tidak pernah melakukan kesalahan. Tapi orang yang baik adalah orang yang apabila melakukan kesalahan berusaha tidak mengulangi lagi kesalahan yang sama dan ia menyadarinya serta seberapa besar usaha yang ia lakukan untuk melakukan yang terbaik menurut Alloh.
Ketahuilah wahai saudariku,kedua kaki setiap hamba tidak akan dapat melangkah di akhirat kelak sebelum dihitung masa hidupnya di dunia. Sebagaimana yang dijelaskan dalam sabda Rosululloh,Kedua kaki seorang hamba tidak akan melangkah pada hari kiamat sehingga ia ditanya terlebih dahulu tentang empat perkara yaitu: tentang umurnya,untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya,untuk apa ia lewatkan, tentang hartanya,dari mana ia dapatkan dan untuk apa ia belanjakan, dan tentang ilmunya,untuk apa ia gunakan” Rosululloh menegaskan pula bahwa, “Pergunakanlah-untuk mendapat keberungtungan lima perkara sebelum datang lima perkara lainnya,yaitu masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa miskinmu, masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, dan masa hidupmu sebelum datang masa kematiaanmu”.
Aku menyadari,terkadang keimananku naik dan turun…tapi selalu berusaha dan mencoba tetap istiqomah di jalanNya…aku hanya insan yang dhoif masih banyak yang harus diperbaiki dan dibenahi,kesalahan dan kekhilafan sering ku lakukan…

Tuhan…Dosaku menggunung tinggi…
Tapi rahmat-Mu melangit luas…
Harga selautan syukurku…hanyalah setitik nikmat-Mu di Bumi…
Tuhan…walau taubat sering kuungkiri
Namun pengampunan-Mu tak pernah bertepi
Bila…selangkah kurapat pada-Mu
Seribu langkah…Kau rapat padaku…


Semoga Alloh senantiasa menjaga kita dalam kondisi iman dan berakhir dengan khusnul khotimah...dan bermanfaat bagi orang banyak.Aamiin ya Alloh...Semoga!

Februari 18, 2010

Rabitah



Sesungguhnya Engkau tahu bahwa hati ini telah berpadu

Berhimpun dalam naungan cintaMu…

Berpadu dalam ketaatan besatu dalam perjuangan

Menegakkan syariat dalam kehidupan…

Kuatkanlah Ikatannya,tegakkanlah cintanya,tunjukillah jalan-jalannya

Terangilah dengan Cahya Mu yang tiada pernah padam

Ya Rabb…bimbinglah kami…

Lapangkanlah dada kami dengan karunia iman,dan indahnya tawakal padaMu

Hidupkan dengan ma’rifatMu

Matikkan dengan syahid di JalanMu

Engkaulah pelindung dan pembela

Kuatkanlah Ikatannya,tegakkanlah cintanya,tunjukillah jalan-jalannya

Terangilah dengan Cahya Mu yang tiada pernah padam

Ya Rabb…bimbinglah kami…



By_Izzatul Islam

T4

Ayunkan langkah kaki
Jangan pernah kau ragu
Hadapi hari dengan penuh keyakinan

Karena masa depan penuh dengan rintangan
Halangan dan cobaan yang selalu menghadang

Tapi itu semua hanyalah ujian yang harus kita arungi
Untuk mendapatkan kemuliaan di hadapan Tuhan
Dengan tak lupa sebut nama-Nya

Reff:
Bertasbihlah lalu bertahmidlah
Lalu bertahlillah lalu bertakbir
Memahabesarkan asma-Nya

Subhanallah walhamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar



By_Tashiru