Aku tak bisa membohongi diriku kalau aku mencintainya,menyukai keindahanya, salahkah jika aku mengagumi keindahan ciptaan-Mu? Berdosakah bila aku mencintainya? Aku bingung hendak kemanakah gejolak asmara dalam dada ini… apa yang harus kuperbuat?
Wahai bunga perpaduan yang selalu jadi bahan perbincangan orang
Jangan hancurkan keimanan saya yang rapuh
Jangan hancurkan kesucian hati saya yang sekarat
Jangan bakar tubuh ini dengan api cinta yang menyala
Jangan nodai kesucian cinta kasih dengan dosa
Biarkan cinta ini mengalir layaknya aliran sungai biarpun berkelok-kelok akhirnya sampai ke muara laut
Jangan ada resah dan gundah di hati kita,biarpun terpisah jarak dan waktu
Dihempaskan topan dan badai,terhalang gunumg dan lembah
Kalau ALLAH sudah menetapkan,kekuatan mana yang sanggup menghalangi
Bunga perpaduan…! Tidak selamanya sesuatu yang indah dan menarik menurut akal dan pikiran kita,baik untuk diri ini
Cinta tak harus memiliki
Bagi seorang pencinta tidak akan pernah memikirkan diri sendiri
Dia sudah cukup puas jika melihat sang tercinta bahagia dan senang
Cinta yak membedakan suka dan duka
Keduanya akan sama terasa indah
Marilah kita bingkai cinta ini dengan TALI KASIH ILLAHI
Dimanapun dia berada akan tetap terasa indah dan menyenangkan
Biarkan ALLAH yang menentukan kisah cinta ini
Apapun yang ditetapkan oleh-Nya
Yakinlah bahwa itu adalah yang terbaik untuk kita
Cinta bukan virus,melainkan sesuatu hal yang fitrah bagi setiap insan manusia. Jangan pernah menolaknya,tinggal bagaimana kita membingkainya.
Ya…ALLAH…,aku memohon kepada-Mu untuk mencintai-Mu,mencintai siapa saja yang mencintai-Mu,serta perbuatan yang mengantarkan aku
mencintai-Mu
Tuhan dulu pernah,aku menagih simpati…
Kepada manusia yang alpa jua buta
Lalu terhilitlah…,aku di lorong gelisah
Luka hati yang berdarah…,kini jadi kian parah…
Semalam sudah sampai…kepenghujungan
Kisah seribu duka…kuharap sudah berlalu
Tak ingin lagi…,kuulangi lagi…
Gerak dosa yang menghiris hati
Tuhan…Dosaku menggunung tinggi…
Tapi rahmat-Mu,melangit luas…
Harga selautan syukurku…hanyalah setitik nikmat-Mu di bumi…
Tuhan…,walau taubat sering kuungkiri
Namun pengampunan-Mu tak pernah bertepi
Bila…selangkah ku rapat pada-Mu
Seribu langkah… Kau rapat padaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar