Februari 23, 2009

PACARAN,Cinta Sejati atau Gombal??!!!

Fenomena populernya budaya pacaran sudah lama dan kental mewarnai lingkungan kehidupan kita.Di ruas-ruas jalanan ada yang asyik jalan berduan,berboncengan ataupun berdua dalam mobil,juga di tempat-tempat rekreasi dan hiburan,di kampus,di sekolah,dan dimana saja banyak sekali tampilan aneka model dan adegan pacaran.Bahkan ada juga yang via pos,jumpa udara dan tak sedikit via telepon di wartel umum,ngantri lagi.

Mulai yang sudah sampai taraf “full lengket” sana sini selalu (maaf) ngelayap lagi,sampai yang baru taraf yamg kata adik-adik masih “mayu-mayu ucing”, suka ngumpet-ngumpet,sekedar titip salam plus sejuta rasanya,ataupun yang gerilnya lewat surat yang kalo ngebacanya serasa deg-degan,dan lain-lain.Macam-macam dalih dan alasan mereka.Yang untuk PeDeKaTe...lah,pengenalan dirilah,melatih rasa setia dan pengertian dan alas an lain yang sengaja dibuat-buat.Meskipun ada juga yang sebenarnya sudah tau bahwa pergaulan macam itu melanggar syari’at islam,eh tapi pura-pura tidak tau trus bilang “Tapi gimana lagi ya,insya Alloh nggak pa-pa kok,toh pacaran kami “Pacaran islami” dan nggak kelewat melanggar etika (Wooww!!!)

Yang jelas kebanyakan mereka berbuat begitu dengan penuh bahagia bahkan bangga.Pacaran dianggap sebagai tanda awal kedewasaan,sebagai tanda dan ekspresi kecintaan,sebagai ukuran normalitas perkembangan psikologi remaja,sebagai budaya generasi modern.Sehingga yang nggak doyan pacaran disebut belum dewasa,tak mengenal cinta,kepribadian kutang wajar,sok alim dan “munafik” ,kolot dan kurang “marketable”.(Astaghfirullah….kok jadi begini sikap dan ulah remaja dan pemuda pemudiyang beragama yang mansyur sebagai penyempurnaan akhlak dan adab dalam pergaulan.

Mau tau betapa Gombalnya Cinta dalam Pacaran???

Sekilas kita simak dulu konsep cinta dalam islam.Cinta dalam islam adalah cinta yang manfaat,dan menyelamatkan si pencinta maupun yang dicintai.Dan tak ada keselamatan kecuali dengan berserah diri mengikuti As Salaam (Yang Maha Menyelamatkan).IBnu Qoyyim ra menasehatkan bahwa cinta dan kecintaan yang benar dan bermanfaat adalah menolong dan mendorong untuk melaksanakan apa-apa yang disyari’atkan Alloh,menggapai ridho-Nya dengan menyuburkan ketaatan dan memusnahkan kemaksiatan,sehingga nafsu dan jiwanya aman terkendali,tidak terjerumus dan dan menjerumuskan ke dalam maksiat serta jurang-jurang dosa.Setiap cinta yang tidak didasari karena kencintaan kita kepada Alloh justru akan mengalahkan cinta kita pada Alloh,Rosul,dan Syari’at-Nya dan akan mengajak pada pelanggaran terhadap-Nya, maka cinta itu pastilah cinta yang bathil,dusta,tercela,hina dan celaka.

Seseorang yang dicintainya adalah mulia,benar,ikhlas, dan sangatlah indah adalah sangat berharap agar yang dicintai selalu dalam kebaikan,kebenaran,keselamatan, dan kemuliaan yang sebenarnya.Tak rela jika yang dicintai tertimpa atau terseret oleh keburukan,kebathilan,kecelakaan, dan kehinaan.Dan tak ada kebaikan dan kemuliaan sejati kecuali dengan tunduk dan patuh pada perintah Alloh,sebaliknya keburukan dan kehinaan manusia terjadi ketika ia menyimpang dari aturan Alloh yaitu Islam.Maka tak ada kecintaan setulus dan seagung cinta karena Alloh dari dan oleh orang-orang yang beriman dengan sebenarnya,cintanya kekal dan membahagiakan hungga ke akhirat.Target pecinta suci ini bukanlah sekedar berkumpul berpasangan di dunia,tetapi lebih besar dan lebih penting dari itu adalah bagaimana agar minimal dapat sama-sama selamat dari neraka dan berkumpul di Surga-Nya.

Jodoh itu pilihan dan wewenang Alloh,taati dan jalani saja syari’at-Nya dengan masing-masing berupayamenjadi sholihin dan sholihah.Cinta suci sejati tidak mensyaratkan haru berkumpul di dunia sebagai pasangan,jika Alloh mengumpulkan dan menjodohkan di dunia maka “Alhamdulillah”, jika tidak maka “Allohu Akbar”, yang penting jangan dengan alasan cinta lalu ditempuhlah cara-cara maksiat,dengan pacaran misalnya.

Sungguh pacaran itu berlumuran aneka dosa dan maksiat, yaitu: Kholawat
(berduaan orang baligh lain jenis dan non mahram,bersentuhan kulitnya), Ikhtilat (campur baur pergaulan pria dan wanita dewasa,tanpa hijab/tabir pemisah,saling pandang mata,zina angan dan hati,dsb).Jika sedemikian pantaskah pacaran yang saling menuntun dan menjerumuskan kedalam bahaya dosa itu disebut cinta (meskipun dijalani dengan penuh romantic?)??!!!.BUKAN!! Itu bukan cinta tetapi GOMBAL,DUSTA,dan KEKEJIAN BELAKA.Wallahu a’lam bi showab

2 komentar:

Mentari Syifazillah RIzky mengatakan...

Assalamualaikum...
Jangan ngambek lagi yach nikan udah mampir... semoga kita semua terhindaran dengan rayuan syetan yang terkutuk.

Emma Khanifah Fikriyah mengatakan...

Wslm
emang sapa ukh yang...ngambek???
Amin...
Keep istiqomah!!! ^_^